Perkembangan Sepeda Downhill dari Masa ke Masa
Sejarah Sepeda Downhill
Fri, 01 Jul 2011 | 15:44
Share :
Dibaca : 13.969
SPORTKU.COM - Sekitar tahun 70-an, beberapa bukit di Utara San Francisco, Amerika
Serikat, selalu diramaikan dengan raungan sepeda motor. Sejumlah remaja
memilih lereng gunung sebagai arena kebut-kebutan. Salah satu tempat
favorit mereka adalah Mount Tamalpais. Bagi para pengebut ini, kenikmatan
yang diperoleh saat melaju menuruni lereng bukit berbeda dengan saat
berpacu di sirkuit motor. Semakin hari penggemar kebut lereng ini
semakin banyak. Pemerintah setempat mulai cemas, karena selain
menimbulkan kebisingan, kegiatan ini juga menyebabkan erosi dan merusak
persediaan air tanah di perbukitan itu. Dengan berbagai pertimbangan
tersebut, akhirnya pemerintah San Francisco melarang kegiatan kebut
lereng ini. Larangan itulah yang kemudian menjadi cikal bakal olah raga
sepeda gunung atau mountain bike.
Sepeda downhill di era kemunculannya

Karena sudah terlanjur ketagihan, para pebalap ini mencari jalan lain
agar tetap bisa meluncur menuruni bukit, tanpa harus melanggar larangan
pemerintah setempat. Akhirnya mereka memilih sepeda. Untuk menghemat
waktu dan supaya tidak terlalu meletihkan, ketika menaiki bukit sepeda
diangkut dengan mobil pick-up atau truck. Dari puncak bukit, sepeda
kemudian ditunggangi menuruni bukit melalui medan yang unik dan
mengasyikan. Kegiatan semacam ini mereka namakan downhill (turun bukit).
Pada awalnya berbagai macam sepeda diikutsertakan, tetapi karena
medannya cukup berat, banyak sepeda yang menjadi korban dan hancur,
sehingga tidak bisa dipakai lagi. Sepeda yang cocok untuk kegiatan
semacam ini adalah sepeda yang kuat dan memiliki tapak ban yang lebih
lebar dibandingkan ban sepeda biasa. Satu-satunya sepeda yang memenuhi
persyaratan itu adalah sepeda Schwinn Excelsior. Sepeda yang sebenarnya
sudah diproduksi sejak tahun 1933 ini menggunakan konstruksi yang
sederhana tapi kokoh penampilannya. Perancangnya adalah Ignaz Schwinn,
seorang imigran dari Jerman. Desainnya yang sederhana sangat disukai
oleh para loper koran. Pada saat itu, hampir semua loper koran di
Amerika menggunakan sepeda Schwinn.
Joe Breeze saat ini dengan sepeda the Breezer Series I

Kemudian bermunculan sepeda-sepeda yang lebih canggih, menawarkan gigi
percepatan dan body yang lebih ringan. Excelsior mulai tergeser.
Anak-anak muda lebih menyukai sepeda BMX dan semacamnya. Tahun 1941,
produksi Excelsior dihentikan. Setengah abad kemudian, sepeda Excelsior
mulai dilirik kembali. Tetapi muncul masalah, ketika menuruni bukit, rem
Excelsior sering mengalami over heating. Pemilik sepeda harus membuka
rumah rem dan mengganti gemuk atau stempet yang sudah mencair dengan yang
baru. Masalah lain, banyak para pesepeda merasa bukan pesepeda sejati
dan kurang sreg dengan pengangkutan sepeda menggunakan kendaraan lain ke
atas bukit. Gary Fischer, seorang pesepeda downhill mania, kemudian
memasang gigi percepatan, sehingga sepedanya bisa naik ke atas bukit
tanpa harus menggunakan kendaraan lain. Downhill mania lainnya, Joe
Breeze dari California, merancang body sepeda khusus untuk naik turun
gunung. Dua pesepeda inilah yang melahirkan sepeda gunung generasi
pertama.
Joe Breeze di masa mudanya denga sepeda the Breezer Series I
J
oe Breeze adalah salah satu tokoh yang bertanggung jawab dalam perkembangan sepeda gunung. Joe Breeze dikenal sebagai tokoh yang sukses menciptakan sepeda gunung modern pertama. Sepeda yang ia bangun pertamakali menggunakan frame khusus tanpa suspensi (hardtail), yang nantinya frame jenis ini akan disebut "sepeda gunung". Braze menjadi desainer dan sponsor acara olahraga sepeda terkenal sejak tahun 1890-an.
Ignaz Schwinn, Desainnya yang sederhana disukai oleh para loper koran
Joe Breeze di masa mudanya denga sepeda the Breezer Series I
SUMBER
SPORTku.com (CYCLING),
SPORTKU.com CYCLING contents includes Mountain Bike, Down Hill, Free
Style, Dirt Jumper, as well as cother types of cycling in multiple
hi-res pictures, as well as coverage on video streaming.
Sportku.com
will have feature such as CYCLING track layout in pictures as well as
on-helmet video camera. We would also cover many club activities such as
Mahaka Cycling, Sebex, etc
Sent
email to : redaksi@sportku.com to have our Video Reporter covering your
event, or sent your videos/pictures to be published at SPORTKU.com
CYCLING section
Tidak ada komentar:
Posting Komentar